Crimenewsrj, Jakarta Kepulauan Galapagos adalah rumah bagi banyak hewan langka dan menarik. Di antara 174 spesies burung yang ada di sini, terdapat 26 spesies yang unik di planet ini dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Berikut 16 jenis burung terbesar dan langka yang hanya terdapat di Kepulauan Galapagos, seperti dilansir dari Animals AZ pada Selasa (03/12).
Salah satu spesies paling populer di Kepulauan Galapagos adalah gannet yang memiliki kaki berwarna biru cerah sehingga mudah dikenali.
Burung ini bisa berenang dan lincah di air.
Burung dari spesies ini memiliki lebar sayap 7 hingga 8 kaki.
Kulit burung dewasa sebagian besar tampak hitam, tetapi burung jantan ditandai dengan bercak merah besar di leher.
Burung-burung ini adalah yang paling umum di antara spesies burung lain yang ditemukan di semua pulau kecuali San Cristobal, Floreana dan Hispaniola.
Makanan mereka bervariasi, termasuk tumbuhan dan serangga, karena mereka termasuk hewan omnivora.
Jenis burung camar lava merupakan salah satu jenis burung camar yang paling langka diantara yang lainnya. Diperkirakan jumlah populasi burung tersebut kurang dari 300 pasang penangkaran di seluruh dunia.
Burung camar endemik Kepulauan Galapagos ini merupakan hewan omnivora yang mencuri telur dari sarang burung lain sebagai bagian makanannya.
Booby Nazca memiliki kaki berwarna abu-abu dan paruh berwarna kuning cerah. Mereka bertelur dua butir di sarangnya, namun hanya satu yang berhasil.
Anak yang lebih kuat pada akhirnya akan mengalahkan saudaranya yang lebih lemah.
Merpati Galapagos dapat ditemukan di lahan kering sebagian terbuka di seluruh Kepulauan Galapagos.
Penampilan mereka sangat mencolok: kepala berwarna coklat kemerahan, kaki berwarna merah, dan terdapat lingkaran biru di sekitar mata.
Elang Galapagos berada di puncak jaring makanan nusantara.
Mereka adalah predator yang terampil dan memakan banyak hewan tanpa tulang punggung, termasuk kadal, iguana air tawar dan darat, tikus, gannet, dan serangga.
Sayangnya, populasi elang Galapagos berada dalam bahaya besar, dengan hanya tersisa kurang dari 500 ekor.
Burung camar Galapagos adalah perenang terampil yang berburu mangsa seperti gurita dan belut.
Saat berada di tanah, mereka menggunakan sayap kecilnya untuk menjaga keseimbangan saat bergerak di tanah.
Petrel Galapagos menghabiskan musim kawinnya di daratan Kepulauan Galapagos, namun ketika sarangnya kosong, mereka terbang ke daerah terpencil di Pasifik timur dan jarang kembali ke darat.
Spesies laut ini merupakan satu dari enam spesies yang hanya ditemukan di Kepulauan Galapagos.
Malam hari merupakan waktu yang disukai burung camar Swallowtail untuk berolahraga dan berkembang biak guna menghindari persaingan dengan jenis burung lain seperti burung fregat.
Dibandingkan dengan spesies camar lainnya, burung ini memiliki mata yang besar sehingga dapat melihat dengan jelas meski dalam kegelapan.
Total ada 18 spesies burung kutilang dalam kelompok ini, dengan 17 spesies hanya ditemukan di wilayah tertentu.
Setiap spesies memiliki karakteristik berbeda, termasuk perbedaan bentuk dan ukuran paruh, yang berevolusi untuk mendukung pola makan yang berbeda.
Beberapa burung kutilang memakan tumbuhan, sementara yang lain lebih menyukai serangga atau kaktus.
Flamingo Amerika merupakan burung sosial yang biasanya berkumpul dalam kelompok besar.
Mereka memakan tumbuhan air kecil dan krustasea di wilayah pulau Floreana dan Isabela.
Dengan lebar sayap yang mengesankan antara 7 hingga 8 kaki, elang laut yang agung adalah spesies burung terbesar yang ditemukan di Kepulauan Galapagos.
Hewan menakjubkan ini mampu terbang di atas lautan selama bertahun-tahun tanpa mendarat di darat.
Burung bangau lava menghuni rawa bakau dan daerah pasang surut. Mereka membangun rumah mereka di sekitar bebatuan lava di tepi pantai.
Saat musim kawin tiba, kaki burung jantan berubah warna menjadi oranye terang untuk menarik perhatian burung betina.
Penguin Galapagos adalah satu-satunya spesies penguin yang ditemukan di utara khatulistiwa.
Burung yang tidak biasa ini adalah salah satu spesies penguin terkecil yang ada dan juga terkecil di Amerika Selatan.
Burung tropis berwarna putih ini memiliki ekor berwarna merah cerah, paruh mengkilat, dan bulu ekor panjang bercabang.
Burung laut ini berasal dari genus yang sama dan biasanya memakan ikan dan cumi-cumi.
Mereka sering terlihat menyelam dari ketinggian hingga 130 kaki untuk menangkap mangsanya.
Teori Darwin tentang burung kutilang Galapagos menyatakan bahwa bentuk paruh burung tersebut merupakan hasil adaptasi evolusi terhadap perubahan sumber makanan. Peter dan Rosemary dari Universitas Princeton kemudian mengembangkan gagasan ini selama dua tahun.
Menurut data sejarah, asal usul burung kutilang di Kepulauan Galapagos berasal dari Amerika Selatan.
Burung kutilang dari Amerika Selatan melakukan perjalanan ke Kepulauan Galapagos karena kebutuhan mencari sumber makanan.
Teori simpatrik mengacu pada fenomena di mana populasi organisme mengalami proses evolusi dalam lingkungan yang sama. Misalnya, ketika burung kutilang bermigrasi dari Amerika Selatan ke Kepulauan Galapagos, mereka melahirkan dan melahirkan anak-anak dengan ciri-ciri berbeda.
Menurut situs Harvard, banyaknya paruh burung kutilang disebabkan oleh perbedaan sumber dan jenis makanan yang mereka makan. Misalnya bentuk paruhnya yang panjang dan runcing, bagus untuk menangkap serangga. Namun paruhnya yang lebar dan tumpul bagus untuk menghancurkan biji dan buah.