Crimenewsrj Jakarta. Selama bertahun-tahun, pengirim pesan sering kali memutuskan sambungan pengguna dari obrolan dengan pengirim pesan lain. Misalnya pengguna WhatsApp hanya bisa berkomunikasi dengan pengguna WhatsApp lainnya.
Namun pada bulan Maret ini, langkah yang telah lama ditunggu-tunggu ini akan menghilangkan hambatan dalam pengiriman pesan lintas platform.
Pasalnya, pembaruan WhatsApp akan menyertakan kompatibilitas dengan aplikasi lain.
Dikutip dari Gizchina, CTO WhatsApp Dick Brower membenarkan pengumuman tersebut pada Kamis (2 Agustus 2024).
Pengguna disebut bisa membaca dan mengirim pesan instan ke kontak di platform lain seperti iMessage, Telegram, Google Messages, dll tanpa harus berpindah aplikasi.
Kemudahan ini tidak hanya akan memudahkan pekerjaan tanpa harus berpindah program saat berkomunikasi, tetapi juga memudahkan komunikasi tanpa batasan. Masalah saat menyambung ke WhatsApp dan aplikasi lain.
Namun, mencoba menghubungkan satu aplikasi ke aplikasi lainnya sangatlah sulit. Tantangan yang dihadapi adalah menyeimbangkan kompatibilitas dengan fungsionalitas WhatsApp dan enkripsi end-to-end.
Brower mengakui bahwa kesulitan tersebut memberikan gambaran serupa tentang kompatibilitas iMessage Apple dengan RCS.
Dia mengatakan masalah ini perlu diatasi untuk memastikan kepercayaan dan keamanan pengguna tetap menjadi prioritas utama.
Pendorong utama perubahan interaksi ini bukan hanya permintaan konsumen, namun regulasi UE, yaitu European Digital Marketing Act (DMA).
Undang-undang tersebut disahkan pada Maret 2024. Ini berfokus pada perusahaan teknologi besar seperti Meta dan WhatsApp dan memaksa mereka untuk membuka platform mereka untuk mendorong persaingan dan pilihan konsumen.
Karena undang-undang DMA, WhatsApp telah mempercepat jadwal kompatibilitasnya. WhatsApp juga disarankan untuk mematuhi hukuman yang berlaku.
Meskipun informasi mengenai kemungkinan perdebatan lintas platform sudah tersedia, implementasinya masih menjadi misteri. Detail pertama menunjukkan pendekatan kompleks terhadap obrolan lintas platform.
Alih-alih koneksi langsung antar pengguna, WhatsApp berencana mengkompilasi file protokolnya dengan mengizinkan aplikasi lain terhubung ke servernya.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang potensi akses data dan potensi kerentanan. Faktanya, transparansi dan komunikasi penting dalam mengurangi kekhawatiran konsumen.
Sedangkan tahap pertama pemahaman interaksi ini akan fokus pada penyampaian pesan. Kemudian diperbesar untuk mengirim gambar, video dan bahkan audio.
Panggilan telepon dan grup chat dapat diikuti untuk memperkuat kolaborasi lintas platform.
Namun, manajemen pengguna tetap menjadi aspek penting di mana kompatibilitas akan menjadi pilihan dan bukan keharusan.
Dengan begitu, pengguna bisa memilih apakah akan membuka WhatsApp untuk terhubung ke aplikasi lain atau tidak.
Pilihan ini juga menimbulkan kesulitan. Pasalnya, kompatibilitas tersebut akan membuat pengguna dapat dengan mudah mengirim pesan dari WhatsApp ke platform lain.
Di sisi lain, masyarakat juga tampaknya mengkhawatirkan privasi dan potensi risiko keamanan.